Mengenal Bulan Rabiul Akhir : Sejarah, Peristiwa, dan Hikmahnya
📌 Pengertian dan Nama Rabiul Akhir
Rabiul Akhir (ربيع الآخر) adalah bulan keempat dalam kalender hijriah, setelah Rabiul Awwal dan sebelum Jumadil Ula. Dalam tradisi keilmuan Islam, bulan ini juga dikenal dengan nama Rabiul Tsani (ربيع الثاني).
-
Rabi’ (ربيع) berarti musim semi.
-
Akhir (آخر) berarti terakhir.
-
Tsani (ثاني) berarti kedua.
Sehingga, Rabiul Akhir bisa dimaknai sebagai musim semi terakhir atau musim semi kedua. Penamaan ini muncul dari kondisi alam pada masa awal penetapan kalender hijriah di Jazirah Arab, di mana bulan ini bertepatan dengan pergantian musim semi.
📌 Kedudukan Rabiul Akhir dalam Kalender Hijriah
Kalender hijriah terdiri dari 12 bulan, dengan total hari 354–355 hari dalam setahun (berbeda dengan kalender masehi yang 365–366 hari). Urutannya adalah:
-
Muharram
-
Safar
-
Rabiul Awwal
-
Rabiul Akhir
-
Jumadil Ula
-
Jumadil Akhir
-
Rajab
-
Sya’ban
-
Ramadhan
-
Syawal
-
Dzulqa’dah
-
Dzulhijjah
Rabiul Akhir bukan termasuk dalam al-asyhur al-hurum (bulan-bulan haram yang dimuliakan: Muharram, Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah). Namun, sebagaimana bulan lainnya dalam Islam, setiap waktu adalah kesempatan untuk memperbanyak amal kebaikan.
📌 Peristiwa Penting di Bulan Rabiul Akhir
1. Wafatnya Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
Peristiwa besar yang paling dikenal di bulan ini adalah wafatnya Abu Bakar Ash-Shiddiq RA, khalifah pertama umat Islam, pada tanggal 22 Rabiul Akhir tahun 13 H.
-
Abu Bakar RA adalah sahabat terdekat Rasulullah SAW yang menemani beliau dalam hijrah ke Madinah.
-
Beliau mendapat julukan Ash-Shiddiq karena selalu membenarkan dan mendukung Nabi Muhammad SAW dalam setiap keadaan.
-
Masa kepemimpinan Abu Bakar RA berlangsung selama sekitar 2 tahun 3 bulan. Dalam waktu yang singkat itu, beliau berhasil:
-
Menyatukan umat Islam setelah wafatnya Rasulullah SAW.
-
Memerangi kaum murtad dan nabi palsu (Perang Riddah).
-
Memulai kodifikasi Al-Qur’an setelah banyak huffaz (penghafal Qur’an) syahid dalam peperangan.
-
Wafatnya Abu Bakar RA menjadi peristiwa bersejarah yang dikenang oleh seluruh umat Islam di bulan ini.
2. Wafatnya Para Ulama Besar
Selain Abu Bakar RA, beberapa ulama besar juga wafat pada bulan Rabiul Akhir. Dalam tradisi Islam, terutama di Nusantara, haul atau peringatan wafatnya ulama sering digelar pada bulan ini. Di antaranya:
-
Imam Ibnu Katsir (w. 774 H), ulama besar ahli tafsir dan sejarah.
-
Syekh Abdul Qadir al-Jailani (w. 561 H), ulama sufi yang sangat berpengaruh dan pendiri tarekat Qadiriyah.
3. Tradisi Keagamaan di Nusantara
Di Indonesia, masyarakat muslim menjadikan Rabiul Akhir sebagai bulan haul untuk mengenang para wali, ulama, dan tokoh agama. Peringatan ini biasanya disertai dengan dzikir, tahlil, pembacaan manaqib, pengajian, dan doa bersama.
📌 Hikmah dan Amalan di Bulan Rabiul Akhir
Walaupun tidak ada ibadah khusus yang diwajibkan pada bulan ini, umat Islam dianjurkan memperbanyak amal saleh, seperti:
-
Dzikir dan Doa
Memperbanyak istighfar, dzikir, dan doa untuk diri sendiri, keluarga, serta umat Islam. -
Sedekah dan Amal Sosial
Menolong fakir miskin, yatim piatu, dan orang yang membutuhkan sebagai wujud kepedulian sosial. -
Meneladani Abu Bakar RA
-
Keikhlasan dalam beramal.
-
Keteguhan dalam membela kebenaran.
-
Kepemimpinan yang amanah.
-
-
Mengikuti Majelis Ilmu
Banyak ulama menekankan pentingnya menghadiri majelis ilmu di bulan ini, terutama saat haul para ulama digelar. -
Membaca Manaqib Syekh Abdul Qadir al-Jailani
Di kalangan pesantren dan masyarakat muslim tradisional, pembacaan manaqib beliau sering dilakukan pada bulan ini untuk mengenang jasa dan keteladanan beliau.
Rabiul Akhir adalah bulan penuh sejarah yang mengingatkan kita pada sosok-sosok teladan umat Islam, khususnya Sayyidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA. Walaupun tidak memiliki ibadah khusus seperti Ramadhan atau bulan haram, Rabiul Akhir tetap menjadi momentum berharga untuk memperbanyak ibadah, meneladani para sahabat, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari bulan ini dengan meningkatkan iman, amal saleh, dan semangat meneladani para pendahulu kita yang shalih.


